Seminar Hi-Tech ke 2: Mahasiswa Harus Mempunyai Mimpi dan Mengembangkan Kompetensi Diri

Diakses
  • Bagikan :

Mahasiswa perlu mempunyai mimpi yang tinggi, dan terus menggali potensi dan skill di bidang-bidang tertentu untuk menghadapi perkembangan zaman di era teknologi informasi. 

“Jika kita tidak melakukan penguatan kompetensi pribadi kita. Kita pun akan diseleksi oleh alam,” kata Dekan Fakultas Teknik, Universitas Nurul Jadid saat Seminar Nasional HI-Tech ke-2 secara virtual zoom pada pada Rabu, 6 Desember 2023. 

Ruang-ruang kerja manusia ke depannya, kata Zainal, akan banyak digantikan oleh robot. Konditi itu merupakan ancaman bagi umat manusia. Itu sebabnya, Zainal mewanti-wanti, jika mahasiswa tidak bisa menyiapkan diri untuk bersaing maka akan tergeser dengan sendirinya. 

“Kebingungan dan tidak menemukan arah. Kemarin-kemarinnya, Elon Musk telah memamerkan robot humanoid buatan Tesla,” ungkapnya. 

Zainal menerangkan, perkembangan teknologi akan menjadi peluang dan ancaman. Keuntungan yang dirasakan oleh umat manusia, salah satunya adalah kemudahan melakukan sesuatu. Ia mencontohkan dalam ranah bisnis, peluang promosi semakin besar, menghasilkan keuntungan kebuh banyak, dan pendataan semakin mudah. 

Hanya saja, di balik peluang tersebut, menurut Dekan Fakultas Teknik itu, ada ancaman yang besar jika manusia tidak bijak dalam memanfaatkannya. Misalnya, teknologi membuat manusia semakin malas. “Membuat orang mageran. Akhirnya manusia sulit berkembang dan tidak mampu bersaing,” ungkapnya. 

Merujuk laporan We Are Social, Zainal menyebutkan, pada Januari 2023 jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 212,9 Juta atau setara dengan 77% dari populasi. Tercatat rata-rata penggunaan internet dalam kurun waktu 24 jam mencapai 7 jam 42 menit. Namun di balik tingginya pengguna internet, Indonesia menjadi salah satu negara yang penduduknya banyak belum terkoneksi internet. Pada awal 2023, We Are Social mencatat 63,5 juta penduduk tanah air belum terkoneksi internet. 

Senada dengan Zainal, Iskandar Zulkarnain menyampaikan, semua hal dimulai dari mimpi. Ia mencontohkan bila seseorang ingin menjadi dosen, peneliti, atau apapun itu akan diawali dari mimpi. Dari mimpi itu, kita kembangkan menjadi kenyataan dengan usaha dan kerja keras. Iskandar mengatakan ttidak bisa jika hanya mimpi tanpa usaha. Kunci utamanya adalah jangan takut memulai. 

“Semua hal yang ada di fikiran, imajinasi dan pengalaman, bisa dijadikan penelitian, namun pengembangan kompetensi harus terus diasah dengan  membaca dan menulis. Penelitian tidak harus dibiayai sendiri, namun dibiayai dengan donatur penelitian. Kalau kita bisa mencari isu penelitian maka akan semakin muda kita mencari faunding penelitian,” ungkap Dosen Universitas Trunojoyo Madura, saat menyampaikan materi pada Seminar Nasional Hi-Tech secara virtual zoom pada Rabu 6 Desember 2023.