Jakarta — Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Probolinggo menjadi salah satu dari 274 perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia yang meraih penghargaan bergengsi dalam pencapaian tertinggi Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi (IKU PT). UNUJA diundang untuk mengikuti acara penandatanganan kontrak kerja sama Program Insentif Hibah Riset Inovasi Pembelajaran oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek RI pada tanggal 1 hingga 2 November 2024 di The Sultan Hotel and Residence, Jalan Gatot Subroto, Tanah Abang, Jakarta.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik UNUJA, M. Noer Fadli Hidayat, M.Kom., dan Kepala Lembaga Penerbitan, Penelitian, dan PKM, Dr. Achmad Fawaid, M.A., M.A., bersama perwakilan dari berbagai PTS di Indonesia. Tujuan utama acara ini adalah untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada perguruan tinggi yang berhasil mencapai 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan oleh Kemendikbud.
M. Noer Fadli Hidayat menegaskan pentingnya insentif ini bagi kemajuan UNUJA. “Insentif ini merupakan apresiasi Diktiristek kepada UNUJA sebagai salah satu PTS yang telah dinilai memperoleh hasil tertinggi dalam mencapai 8 IKU PT yang ditetapkan Kemendikbud. Semoga bantuan insentif ini dapat mendorong terbentuknya iklim inovasi pembelajaran berbasis riset yang lebih baik di kampus ini,” ujar M. Noer Fadli.
Penilaian terhadap pencapaian IKU ini didasarkan pada delapan indikator utama yang dirumuskan dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3/M/2021. Indikator tersebut meliputi: (1) Lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak, (2) Mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus, (3) Dosen berkegiatan di luar kampus, (4) Praktisi mengajar di dalam kampus, (5) Hasil kerja dosen digunakan masyarakat dan mendapat rekognisi internasional, (6) Program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia, (7) Kelas yang kolaboratif dan partisipatif, dan (8) Program studi berstandar internasional.
UNUJA berhasil memperoleh hibah insentif berupa perangkat pembelajaran yang mencakup smart TV, laptop high-end, dan komputer PC IAO, dengan total nilai mencapai Rp. 300 juta. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran, mendukung proses pendidikan yang lebih inovatif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Dari pihak Diktiristek, Plt Sekretaris Dirjen Diktiristek, Tjitjik Srie Tjahjandarie, turut memberikan pernyataan yang memperkuat pentingnya program ini. “Semoga pemberian insentif ini dapat mendukung akselerasi penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan riset di perguruan tinggi swasta, sehingga PTS juga bisa bersaing bahkan bisa lebih baik daripada PTN,” ujarnya.
Program hibah insentif ini merupakan langkah strategis dari Kemendikbudristek untuk mendorong PTS di Indonesia agar lebih maju dan berdaya saing tinggi. Dengan adanya hibah berupa perangkat canggih, diharapkan perguruan tinggi swasta seperti UNUJA dapat mengimplementasikan teknologi dalam pembelajaran dan riset secara lebih optimal.
Partisipasi aktif UNUJA dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen kuat institusi tersebut untuk terus mengembangkan kualitas pendidikan dan pembelajarannya. “Ke depan, kami berharap fasilitas ini akan menjadi salah satu pendorong percepatan inovasi pembelajaran dan riset, yang tentunya akan berdampak positif pada capaian pendidikan dan daya saing UNUJA di kancah nasional maupun internasional,” tambah M. Noer Fadli.
Acara penandatanganan kontrak ini tidak hanya menjadi momentum penting bagi UNUJA, tetapi juga bagi seluruh PTS yang hadir untuk memperkuat peran dan kontribusi mereka dalam sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini menjadi tonggak awal untuk percepatan inovasi pembelajaran yang lebih baik di PTS seluruh negeri.