Raih Anugerah Kampus Unggulan Kinerja Riset dan Abdimas LLDIKTI VII, UNUJA Berpeluang Naik Klaster Utama

267 Diakses
  • Bagikan :

Universitas Nurul Jadid (UNUJA) kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Dalam ajang Anugerah Kampus Unggulan LLDIKTI Wilayah VII Tahun 2025 yang digelar di Hotel Grand Mercure Mirama Malang pada 30 Oktober 2025, UNUJA resmi meraih Piagam Penghargaan Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk kategori Perguruan Tinggi Akademik Klaster Madya.

Piagam tersebut diberikan berdasarkan Surat Keputusan Kepala LLDIKTI Wilayah VII Nomor 598/LL7/SK/KL/2025 dan diserahkan langsung oleh Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M., Kepala LLDIKTI Wilayah VII, kepada Dr. KH. Najiburrahman, M.Pd., M.A., selaku Rektor Universitas Nurul Jadid.

Pencapaian ini menjadi bukti konsistensi UNUJA dalam memperkuat tata kelola riset dan pengabdian kepada masyarakat. Tahun sebelumnya, pada 2023, UNUJA juga berhasil meraih Bronze Winner untuk kinerja penelitian dan pengabdian masyarakat di kategori perguruan tinggi Klaster Pratama. Tidak lama berselang, di akhir tahun tersebut, UNUJA resmi naik kelas ke Klaster Madya.

Kini, penghargaan baru yang diraih pada klaster Madya memperkuat harapan agar UNUJA dapat menembus Klaster Utama pada akhir tahun 2025 atau awal tahun 2026. Biasanya, perguruan tinggi yang memperoleh anugerah terbaik di klasternya akan menjadi kandidat kuat untuk naik ke klaster di atasnya berdasarkan hasil pemeringkatan nasional SINTA Kemdikbudristek.

Peningkatan kinerja UNUJA dapat dilihat dari posisi kampus ini dalam Science and Technology Index (SINTA) Kemdikbudristek. Pada 2025, UNUJA berhasil menempati peringkat ke-152 dari total 5.491 perguruan tinggi di Indonesia, meningkat pesat dibanding tahun 2023 yang berada di posisi 296. Capaian ini menunjukkan lonjakan produktivitas riset, publikasi, dan inovasi dosen serta mahasiswa dalam kurun dua tahun terakhir.

Menurut Rektor UNUJA, Dr. KH. Najiburrahman, penghargaan ini bukan hanya bentuk apresiasi atas kerja keras dosen dan peneliti, tetapi juga dorongan untuk memperkuat ekosistem riset yang berdampak pada masyarakat. “Kita tidak sekadar mengejar peringkat, tetapi memastikan setiap penelitian dan pengabdian benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat dan berkontribusi pada kemajuan bangsa,” ujarnya.

Penilaian kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat mengacu pada data terverifikasi di SINTA dengan berbagai indikator. Di antaranya: jumlah artikel internasional bereputasi (Scopus), artikel nasional terindeks Sinta, jumlah hibah penelitian dan PKM baik internal maupun eksternal, jurnal internal yang terindeks Sinta, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), jabatan fungsional dosen, serta akreditasi program studi.

Beberapa program yang berkontribusi besar terhadap pencapaian ini antara lain program penelitian dan abdimas internal yang terintegrasi dengan KKN berbasis luaran, serta program tugas akhir mahasiswa berbentuk publikasi di jurnal Sinta 2–4. Strategi ini menjadi kekuatan utama UNUJA dalam memperluas dampak akademik dan sosial melalui publikasi ilmiah dan pemberdayaan masyarakat.

Dengan penghargaan ini, UNUJA semakin menegaskan dirinya sebagai kampus yang tumbuh cepat di bidang riset dan pengabdian. Konsistensi peningkatan peringkat di SINTA dan keberhasilan mempertahankan prestasi di klaster Madya menjadi modal besar untuk melangkah menuju Klaster Utama, sejajar dengan kampus-kampus unggulan bergengsi di Indonesia.