Kamis (15/08/2024) – Lembaga Penerbitan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Merdeka Belajar Kampus Merdeka (KKN-MBKM) di Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo. Kegiatan pengabdian ini melibatkan delapan kelompok dengan total 57 mahasiswa yang akan berkontribusi dalam program pengembangan desa.
Pelaksanaan KKN-MBKM dimulai pada tanggal 15 Agustus dan akan berlangsung hingga 26 September 2024. Pada acara penyerahan peserta KKN di Kecamatan Bantaran, hadir sejumlah pejabat penting, di antaranya Dr. Achmad Fawaid, M.A., M.A., Camat Kecamatan Bantaran Junaedi, S.Sos., M.Si., Kapolsek Bantaran AKP Hasyim, S.H., Kepala Danramil Kapten Czi Bagus Handoko, Ketua Abdesi Kecamatan Bantaran Abdullah Rofik, delapan kepala desa yang menjadi lokasi KKN-MBKM, serta Dosen Pembimbing Lapangan dan peserta KKN-MBKM.
Dalam sambutannya, Camat Bantaran, Junaedi, S.Sos., M.Si., menyampaikan apresiasi kepada Universitas Nurul Jadid atas terpilihnya Kecamatan Bantaran sebagai lokasi pengabdian. "Kami mengucapkan terima kasih kepada Universitas Nurul Jadid atas kesempatan yang diberikan untuk menjadi tempat pelaksanaan pengabdian. Kami berharap kehadiran mahasiswa dapat memberikan masukan dan perbaikan yang signifikan bagi pengembangan desa-desa di Kecamatan Bantaran ini," ujarnya.
Junaedi juga berpesan agar para mahasiswa berkoordinasi dengan aparatur desa dalam melaksanakan program, sehingga tercipta sinergi antara program desa dan program dari Universitas Nurul Jadid.
Sementara itu, Dr. Achmad Fawaid, M.A., M.A., mengingatkan mahasiswa untuk mampu mengimplementasikan pembelajaran dalam bentuk nyata melalui pengabdian kepada masyarakat. "Tentu saja, implementasi tersebut memerlukan perencanaan yang matang, berdasarkan hasil analisis dan konsultasi dengan dosen pembimbing," katanya.
Kepada para kepala desa, Fawaid menekankan bahwa mahasiswa tidak membawa dana dalam pelaksanaan pengabdian ini. Namun, mereka membawa semangat dan idealisme yang diharapkan dapat diberikan kepada desa. "Program yang dijalankan bukan hanya berfokus pada perbaikan infrastruktur, tetapi lebih kepada pembangunan sumber daya manusia (SDM), seperti pendampingan proses perizinan PIRT, sertifikat halal, sertifikat Hak Cipta, dan Merek bagi pelaku UMKM di Kecamatan Bantaran," tambahnya.
Fawaid juga meminta para kepala desa dan tokoh masyarakat untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan, baik dalam komunikasi maupun dalam penyelesaian masalah, karena mahasiswa ini masih dalam proses belajar bermasyarakat.