Bidang Kemahasiswaan UNUJA bersama Lembaga Penerbitan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Nurul Jadid (UNUJA), bersama, menggelar Bimbingan Teknis Penyusunan Proposal Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) tahun 2025. Kegiatan yang diadakan di Aula Wisma UNUJA ini diikuti oleh seluruh organisasi kemahasiswaan di lingkungan kampus.
Narasumber utama dalam kegiatan ini, Dr. Achmad Fawaid, M.A.A., memberikan pemaparan mendalam mengenai pentingnya menyusun proposal berbasis data dan kebutuhan nyata di masyarakat. Ia menyampaikan bahwa penyusunan proposal PPK Ormawa tidak bisa dilakukan secara serampangan, namun harus diawali dengan riset awal yang kuat.
“Riset awal menjadi kunci. Mahasiswa harus turun langsung ke lapangan, menggali data, berbicara dengan masyarakat, dan memahami akar masalah yang dihadapi mitra. Tanpa itu, proposal hanya akan jadi dokumen administratif tanpa ruh dan arah,” ungkap Dr. Fawaid.
Ia juga menambahkan bahwa mahasiswa perlu membangun narasi kritis yang logis dan sistematis dalam proposalnya, sehingga bukan hanya menjelaskan masalah, tetapi juga menunjukkan pemahaman yang mendalam atas konteks sosial dan potensi solusi yang ditawarkan.
“Mahasiswa harus belajar berpikir sistematis. Apa masalahnya, siapa yang terdampak, bagaimana solusi ditawarkan, dan apa dampaknya dalam jangka panjang. Itu semua harus tergambar dalam proposal,” tambahnya.
Wakil Rektor III UNUJA, Dr. Hasan Baharun, M.Pd., dalam sambutannya menyatakan bahwa PPK Ormawa merupakan kompetisi bergengsi berskala nasional yang menantang mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmunya melalui pengabdian nyata.
“Ini adalah ajang aktualisasi diri mahasiswa. Mereka akan berkompetisi dengan ribuan mahasiswa lain dari seluruh Indonesia. Yang paling siaplah yang akan lolos,” ujarnya.
Menurut Dr. Hasan, kegiatan ini menjadi salah satu program strategis dalam membentuk mahasiswa yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga berdaya saing dalam pengabdian sosial berbasis komunitas.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa proposal yang kuat tidak hanya membuka peluang pendanaan, tetapi juga membuka pengalaman lapangan yang sangat berharga bagi pengembangan soft skill mahasiswa seperti kepemimpinan, komunikasi publik, dan pemecahan masalah.
Bimtek ini menjadi bagian dari upaya sistematis UNUJA dalam mendorong keterlibatan aktif mahasiswa dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang berdampak nyata. Dengan pembekalan yang tepat, diharapkan proposal PPK Ormawa dari UNUJA mampu menembus seleksi nasional dan menjadi model pengabdian berbasis mahasiswa yang berkelas.