Tingkatkan Literasi Publikasi, Mahasiswa UNUJA Dilatih Menulis Berita Penelitian dan Pengabdian

107 Diakses
  • Bagikan :

Probolinggo (15/6/2025) — Dalam rangka meningkatkan kapasitas literasi dan publikasi mahasiswa di bidang jurnalistik, sekaligus sebagai bagian dari luaran wajib dalam program penelitian dan pengabdian kolaboratif dosen dan mahasiswa, Lembaga Penerbitan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) menyelenggarakan Pelatihan Penulisan Media Massa. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan diikuti oleh para mahasiswa yang sedang menjalankan program penelitian dan pengabdian kolaboratif.

Hadir sebagai narasumber dalam pelatihan ini, Dr. Achmad Fawaid, M.A., M.A., Kepala LP3M UNUJA. Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa keterampilan menulis di media massa menjadi salah satu kompetensi penting bagi mahasiswa, terutama dalam menyampaikan gagasan dan hasil kegiatan akademik mereka kepada masyarakat luas.

“Menulis di media massa bukan sekadar menyusun kalimat dengan gaya jurnalistik, tetapi lebih dari itu, merupakan bentuk keberanian menyampaikan ide, gagasan, dan hasil pemikiran yang bermanfaat bagi publik. Mahasiswa harus mulai membiasakan diri menulis untuk media, bukan hanya untuk memenuhi tugas kuliah,” tegasnya.

Lebih lanjut, Dr. Fawaid menjelaskan bahwa unsur utama dalam penulisan berita media massa harus memuat konsep 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, dan How). Dengan pendekatan tersebut, berita menjadi informatif, mudah dipahami, dan mampu menyampaikan pesan secara jelas kepada pembaca.

Ia juga menambahkan bahwa materi berita yang ditulis oleh mahasiswa merupakan hasil dari kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang telah mereka laksanakan bersama dosen. Hal ini penting agar capaian akademik yang telah dilakukan tidak berhenti sebagai laporan internal, melainkan dapat diketahui oleh khalayak melalui media massa. Dengan demikian, publikasi hasil kegiatan akademik juga dapat menjadi media diseminasi dan promosi kontribusi perguruan tinggi bagi masyarakat.

Dalam praktiknya, setiap berita kegiatan yang ditulis harus melibatkan setidaknya dua narasumber. Narasumber tersebut dapat berupa dosen pembimbing, koordinator mahasiswa, maupun mitra masyarakat yang terlibat dalam kegiatan. Tujuannya adalah agar berita memiliki sudut pandang yang lebih lengkap dan menunjukkan kebermanfaatan program bagi berbagai pihak.

Pelatihan ini juga membekali mahasiswa dengan keterampilan teknis menyusun berita sesuai kaidah jurnalistik, mulai dari menyusun lead yang menarik, memilih sudut pandang berita, hingga menulis kutipan yang relevan. Dengan bekal tersebut, diharapkan mahasiswa mampu menghasilkan tulisan yang layak dipublikasikan di berbagai platform media, baik lokal maupun nasional.