Probolinggo – Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Nurul Jadid melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) internal bagi penerima pendanaan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dan prototipe luaran pada 30 Oktober 2024. Monev ini dilaksanakan di tiga lokasi, yaitu di Yayasan Nurul Amin, Besuki Situbondo, PT YTL Paiton, dan SMKS Syaibdul Qodir Al-Jailani, Kraksaan Probolinggo.
Dalam kesempatan tersebut, LP3M UNUJA menghadirkan dua reviewer eksternal, yakni Dr. Ana Sopanah Supriyadi, S.E., M.Si., Ak., CA dari Universitas Widya Gama Malang dan Dr. Hary Sulaksono, S.E., M.M. dari STIE Mandala Jember. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ahmad Zubaidi, M.Pd., Kepala Bagian Pengabdian kepada Masyarakat, dan Moh. Ainol Yaqin, M.Kom., Kepala Bagian Penelitian.
Menurut Ahmad Zubaidi, tujuan utama pelaksanaan Monev internal ini adalah untuk mengevaluasi kesesuaian antara proposal dengan progres pelaksanaan PkM dan prototipe luaran, serta memastikan bahwa pelaksanaan PkM tetap tepat sasaran sesuai dengan hasil analisis kebutuhan mitra. "Kami berharap, pendanaan yang diberikan oleh Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mitra," ujarnya saat memberikan pengantar.
Ahmad Zubaidi juga mengharapkan kedua reviewer dapat memberikan masukan berharga, baik terkait pelaksanaan, output luaran, maupun ketercapaian indikator yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud.
Sementara itu, Dr. Ana Sopanah Supriyadi memberikan pengarahan langsung kepada para dosen dan memberikan beberapa masukan tentang keberlanjutan program PkM, termasuk penguatan sumber daya manusia di masing-masing mitra. "Pelaksanaan PkM bukan hanya berfokus pada penyelesaian program, tetapi juga pada peningkatan SDM di setiap mitra, sehingga pemberdayaan dan pengembangan kapasitas mitra dapat tercapai dengan optimal," tegas Dr. Ana.
Selain itu, Dr. Hary Sulaksono turut memberikan pandangan mengenai pentingnya inovasi dan adaptasi dalam program PkM. Menurutnya, program yang dijalankan harus responsif terhadap perubahan kebutuhan mitra dan perkembangan teknologi. Ia juga mendorong para dosen untuk terus memperbaharui metode dan strategi pelaksanaan agar program PkM semakin relevan dan berdampak luas. "Kolaborasi yang berkelanjutan antara perguruan tinggi dan mitra sangat penting untuk keberlanjutan program, dan harapannya, ini juga mampu menciptakan inovasi yang lebih kuat dan aplikatif," jelas Dr. Hary.