Gelar Pelatihan Publikasi Ilmiah, Akademisi UNUJA Siap Serbu Jurnal Internasional Bereputasi

Diakses
  • Bagikan :

Minggu (26/05/2024)Sebagai tindak lanjut kerjasama di bidang publikasi ilmiah bersama dengan IA Scholar Foundation (IAS), Universitas Nurul Jadid (UNUJA) langsung menggelar “Pelatihan Penulisan Jurnal Internasional Bereputasi”. Pelatihan yang diikuti oleh 30 peserta dari kalangan dosen UNUJA ini berlangsung di Aula Mini Pesantren Nurul Jadid dan disampaikan langsung oleh narasumber yang sangat berpengalaman, yakni Ketua IAS sendiri, Prof. Dr. Irwan Abdullah. Pelatihan ini berlangsung selama 3 (tiga) hari, mulai dari tanggal 26 s/d 28 Mei 2024.

Di awal paparan, Prof. Irwan, menegaskan pentingnya memiliki persepsi yang sama tentang struktur penulisan artikel jurnal. Beliau menyampaikan “ada 2 hal utama yang harus dipahami dalam rukun iman jurnal Scopus, yakni a) tujuan dan b) poin apa saja yang harus ada pada setiap bagian. Tujuan penelitian jangan menggunakan kata “mengetahui”, karena ini menunjukkan bahwa penelitian kita berasal dari ketidaktahuan. Minimal tujuan penelitian itu bersifat understanding, lebih dari itu mengandung wisdom”, paparnya.

Lebih lanjut beliau berpesan bahwa “untuk menulis, seseorang minimal harus memiliki dua modal, yakni modal data dan modal literatur. Modal data saja tidak cukup tanpa dibarengi dengan modal literasi yang memadai. Untuk itu, penting sebagai penulis mencari jejaring untuk berkolaborasi dengan penulis lainnya. Jika anda punya data, maka carilah partner yang memiliki modal literasi untuk dapat dikolaborasikan dalam sebuah tulisan”, pungkasnya.

Baik sesi pertama maupun sesi kedua dalam pertemuan pertama ini, beliau memaparkan materi tentang rumus struktur penulisan artikel jurnal internasional bereputasi, mulai dari rumus penulisan judul artikel, keyword, introduction, method, result, discussion, dan conclusion. Rumus ini beliau berikan kepada peserta agar tulisan artikelnya menjadi mudah dan enak dibaca (readable). Di sela-sela paparannya, beliau menegaskan bahwa “menulis di Scopus itu bukan membuat report, Scopus itu pasca research, lebih reflektif, menulis sesuai dengan tema yang diminati jurnal Scopus, bukan sesuai dengan keinginan kita sebagai penulis”, pesannya.

Sesi ini diakhirinya dengan penugasan kepada peserta untuk menyusun draft artikel jurnal sesuai dengan rumus yang telah diberikan dan akan dikoreksi oleh mentor-mentor dari IAS yang telah berpengalaman pada pertemuan berikutnya.