Universitas Nurul Jadid Gelar Pendampingan Hibah Penelitian, Targetkan Kenaikan Klaster Utama

28 Diakses
  • Bagikan :

Paiton (11 Maret 2025) – Dalam rangka meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian masyarakat, Lembaga Penerbitan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) mengadakan kegiatan pendampingan penulisan proposal hibah penelitian. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan dosen dalam memperoleh hibah penelitian dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia untuk tahun 2025.

Kegiatan ini  ini menghadirkan narasumber, Prof. Dr. Adya Hermawati, SE., MM, dari Universitas Widya Gama Malang. Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor III UNUJA, Dr. Hasan Baharun, M.Pd, serta Kepala LP3M UNUJA, Dr. Achmad Fawaid, M.A., M.A., bersama para dosen tetap Universitas Nurul Jadid yang antusias mengikuti pendampingan.

Dalam sambutannya, Dr. Hasan Baharun, M.Pd, menekankan pentingnya perolehan hibah penelitian sebagai bagian dari strategi peningkatan klaster perguruan tinggi. “Kami menargetkan UNUJA naik ke Klaster Utama pada tahun 2026. Salah satu indikator utama pencapaian ini adalah semakin banyaknya hibah penelitian yang diperoleh oleh para dosen. Oleh karena itu, saya berharap para dosen dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin,” ujar Dr. Hasan Baharun.

Sementara itu, dalam sesi pendampingan, Prof. Dr. Adya Hermawati, SE., MM, memberikan arahan komprehensif mengenai strategi penulisan proposal hibah yang berkualitas. Ia menekankan bahwa pola pikir dosen dalam melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi harus berorientasi pada penelitian. “Setiap dosen harus memiliki naluri peneliti dalam melihat fenomena di sekitarnya,” jelasnya.

Selain itu, Prof. Adya juga mengingatkan pentingnya kepatuhan terhadap aturan proposal, mulai dari penggunaan template, jumlah kata, hingga penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB). “Dalam menyusun RAB, dosen sebaiknya melibatkan tim ahli di bidang akuntansi agar anggaran yang diajukan lebih realistis dan sesuai kebutuhan,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya penyusunan abstrak dan latar belakang yang berbasis pada hasil observasi serta penelitian terdahulu. “Sebaiknya penelitian yang digunakan dalam latar belakang berasal dari penelitian sendiri. Namun, jika tidak ada, boleh menggunakan referensi dari penelitian lain, asalkan tetap mengarah pada roadmap penelitian yang telah disusun,” jelasnya.

Selain itu, Prof. Adya menekankan bahwa kualitas abstrak sangat menentukan keberhasilan proposal. Ia mengingatkan bahwa dalam penyusunan abstrak, latar belakang dan tujuan penelitian harus jelas serta mengacu pada roadmap penelitian yang sudah dirancang. “Reviewer akan lebih mudah memahami arah penelitian jika abstrak dan latar belakangnya konkret serta sistematis,” ujarnya.

Dengan adanya pendampingan ini, UNUJA optimistis dapat mendorong peningkatan jumlah proposal hibah yang berkualitas serta mendukung percepatan kenaikan klaster perguruan tinggi ke level yang lebih tinggi. Para dosen yang hadir pun menyambut baik inisiatif ini dan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas penelitian mereka sesuai dengan standar yang telah disampaikan dalam pendampingan ini.

Sebagai langkah lanjutan, UNUJA akan terus mengadakan kegiatan serupa guna memperkuat kapasitas dosen dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian, target UNUJA untuk masuk ke Klaster Utama pada tahun 2026 bukan sekadar ambisi, tetapi menjadi visi yang dapat diwujudkan melalui kerja keras dan kolaborasi yang berkelanjutan.