Empat Mahasiswa UNUJA Laksanakan MBKM di Pondok Pesantren Nurul Furqon Tomia Timur

201 Diakses
  • Bagikan :

Paiton, Rabu (16/07/2025) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) kembali mengirimkan empat mahasiswa untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Lokasi pengabdian mereka cukup menantang: sebuah pondok pesantren di pulau terujung Sulawesi, yakni Pondok Pesantren Nurul Furqon, Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Keempat mahasiswa tersebut antara lain Muhammad Faizullah dan M. Dirga Anugrah Putra Jaya dari program studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Siti Amalia Adwaul Jannah dari program studi Pendidikan Bahasa Arab, serta Zainuna Ivada dari program studi Ekonomi. Mereka akan mengabdi selama enam bulan ke depan terhitung sejak tanggal 16 Juli 2025 sampai 15 Januari 2026.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen UNUJA dalam membangun kolaborasi nyata dengan masyarakat, khususnya lembaga pendidikan Islam di kawasan 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Selama masa pengabdian, para mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam berbagai bidang strategis di pesantren mitra tersebut. Mulai dari pendampingan penguatan tata kelola lembaga, pemberdayaan santri dalam pembelajaran bahasa Inggris dan bahasa Arab, hingga membantu proses administrasi pondok secara umum.

Menurut Wakil Rektor I UNUJA, M. Noer Fadli Hidayat, M.Kom, pengiriman mahasiswa ke berbagai pesantren mitra merupakan bagian dari implementasi nyata program MBKM yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek. Ia menyampaikan apresiasi kepada para mahasiswa yang bersedia menjadi duta universitas di daerah-daerah pelosok.

“Saya mengapresiasi semangat teman-teman mahasiswa yang siap mengabdi dan belajar langsung dari masyarakat. Ini adalah pengalaman berharga yang tidak hanya akan memperluas wawasan mereka, tetapi juga menjadi kesempatan untuk mengamalkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus,” ujarnya saat pelepasan di kampus UNUJA.
L

ebih lanjut, ia berharap para mahasiswa bisa membaur dengan masyarakat setempat, menjalin komunikasi yang baik, serta belajar kearifan lokal selama masa pengabdian. “Niatkan untuk belajar sekaligus berbagi. Jadikan pengabdian ini sebagai proses pembentukan diri sekaligus kontribusi nyata bagi masyarakat,” tambahnya.

Perjalanan menuju lokasi pengabdian pun tidak mudah. Dari Pelabuhan Tanjung Perak, mahasiswa akan menempuh perjalanan laut selama empat hari tiga malam menggunakan kapal, sebelum akhirnya tiba di Pulau Tomia. Setibanya di lokasi, mereka disambut langsung oleh Kiai Sumail bersama para santri dan keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Furqon.

Dengan hadirnya mahasiswa UNUJA di Tomia Timur, diharapkan kolaborasi antara dunia kampus dan masyarakat dapat semakin erat, serta memberikan manfaat yang luas bagi penguatan lembaga pendidikan Islam di wilayah kepulauan tersebut.

Kegiatan pengabdian mahasiswa ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk tidak ragu mengambil peran di masyarakat, meski di daerah-daerah pelosok sekalipun. Sebab, sejatinya pengabdian kepada masyarakat adalah bagian integral dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dihayati oleh seluruh insan akademik.