Memastikan Program Berjalan; LP3M laksanakan Monev KKN-MBKM Membagun Desa Tahap II

Diakses
  • Bagikan :

Rabu, (24/07/2024) Lembaga Penerbitan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Nurul Jadid melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Merdeka Belajar Kampus Merdeka (KKN-MBKM) membangun desa di Bondowoso. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan program yang telah direncanakan serta mengidentifikasi kendala yang dihadapi oleh peserta KKN di lapangan.

Monev dipimpin oleh Ahmad Zubaidi, M.Pd., Kepala Bagian Pengabdian kepada Masyarakat, dan M. Ainol Yakin, M.Kom., Kepala Bidang Penelitian, serta panitia KKN-MBKM. Evaluasi dilakukan di tujuh posko peserta KKN-MBKM, sebagai tindak lanjut dari monev sebelumnya yang dilaksanakan secara daring oleh kepala lembaga pada 16 Juli 2024.

Ahmad Zubaidi menjelaskan bahwa monev ini bertujuan untuk memastikan tahapan pelaksanaan program prioritas yang telah direncanakan sebelum kegiatan KKN-MBKM dimulai. Selain itu, monev ini juga mengevaluasi progres pengisian logbook oleh peserta serta mengidentifikasi kendala yang dihadapi di lapangan.

Sebelumnya, monev daring yang dilakukan oleh kepala lembaga telah memberikan gambaran awal mengenai pelaksanaan kegiatan KKN-MBKM. Namun, monev langsung di lapangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih mendetail dan konkret terkait perkembangan dan permasalahan yang ada.

Dengan dilaksanakannya monev ini, diharapkan program KKN-MBKM dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien, serta memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat desa yang menjadi sasaran program.
Sementara M. Ainol Yakin menekankan pentingnya evaluasi yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa tujuan dari KKN-MBKM tercapai dan memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat. Monev ini juga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan pengalaman mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat.

“Program prioritas yang menjadi tugas kampus harus dilaksanakan tanpa mengesampingkan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan agar tetap berbaur dengan masyarakat. Oleh sebab itu, tupoksi masing-masing mahasiswa harus dibagi dengan baik dan benar,” ungkap Ainol Yakin.